BIOLOGY IS FUN

DISTRIBUSI (sistem peredaran hewan)

>> Selasa, 17 Maret 2009

DISTRIBUSI SISTEM PERDARAN HEWAN
BAB I. PENDAHULUAN)
1.1 Latar belakang
Istilah distribusi adalah bahan makanan yang perlu disalurkan atau disebarkan Untuk mengangkut berbagai bahan agar dapat sampai ke tempat tujuan, dan itu diperlukan pembuluh darah. Darah adalah suatu jaringan yang bersifat cair seperti air yang disebut plasma. Unsure jadi adalah gabungan antara sel-sel dan fragmen-fragmen yang merupakan unsure darah. Ada tiga tipe unsure jadi dalam darah merah yaitu sel-sel darah merah atau eritrosit, sel-sel darah putih atau leukosit dan keeping-keping darah atau trombosit. Diantara tiga tipe tersebut sel darah merah yang paling banyak jumlahnya.
Berdasarkan jenis cairan yang diedarkan, sistem peredaran darah pada hewan (vertebrata) dibedakan menjadi dua macam, yakni sistem peredaran darah dan sistem limfatik (peredaran getah bening). Berdasarkan cara peredarannya, sistem sirkulasi pada vertebrata ada 2 macam/ yaitu: sistem peredaran darah terbuka pada limfa, dan sistem peredaran darah tertutup pada darah.Sistem peredaran darah pada vertebrata berbeda dengan sistem peredaran darah pada invertebrata dalam hal ada tidaknya pusat koordinasi peredaran. pada invertebrata dijumpai suatu pusat koordinasi peredaran.
Pada fisiologi hewan memiliki sistem peredaran darah tertutup, yaitu darah mengalir di dalam pembuluh. Macam-macam pembuluh darah, antara lain arteri, vena, dan kapiler. Sedangkan pada hewan avertebrata sistem peredaran terbuka, yaitu darah mengalir bebas di suatu jaringan dan tidak melalui pembuluh. Setiap hewan baik vertebrata maupun avertebrata memiliki pola rangkaian sistem pembuluh darah yang khas.
Itulah gambaran suatu sistem distribusi peredaran hewan yang mana sistem peredaran hewan terdapat suatu sistem yang berbeda seperti suatu sistem tertutup yang terjadi pada cacing tanah, sistem terbuka pada belalang. Dalam pembahasan distribusi peredaran hewan kali ini akan diungkapkan segala apa saja yang menjadi sistem peredaran hewan.

1.2 tujuan
- Mengetahui transport sederhana
- Mengetahui suatu sistem transportasi hewan
- Sistem peredaran darah
- Pompa tunggal ikan
1.3 manfaat
-Agar mahasiswa mengetahui sistem peredaran pada hewan
- Agar mahasiswa mengetahui sistem-sistem yang terjadi pada peredaran hewan
- Agar mahasiswa mengetahui sistem peredaran darah
- Setelah tahu manfaat distribusi, mahasiswa berusaha untuk mengenal semua sistem fisiologi hewan.

BAB II. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian distribusi
Istilah distribusi adalah bahan makanan yang perlu disalurkan atau disebarkan Untuk mengangkut berbagai bahan agar dapat sampai ke tempat tujuan, dan itu diperlukan pembuluh darah. Darah adalah suatu jaringan yang bersifat cair seperti air yang disebut plasma. Unsure jadi adalah gabungan antara sel-sel dan fragmen-fragmen yang merupakan unsure darah. Ada tiga tipe unsure jadi dalam darah merah yaitu sel-sel darah merah atau eritrosit, sel-sel darah putih atau leukosit dan keeping-keping darah atau trombosit. Diantara tiga tipe tersebut sel darah merah yang paling banyak jumlahnya. (john w. Kimball 1994)
Berdasarkan jenis cairan yang diedarkan, sistem peredaran darah pada hewan (vertebrata ) dibedakan menjadi dua macam, yakni sistem peredaran darah dan sistem limfatik (peredaran getah bening). Berdasarkan cara peredarannya, sistem sirkulasi pada vertebrata ada 2 macam/ yaitu: sistem peredaran darah terbuka pada limfa, dan sistem peredaran darah tertutup pada darah.Sistem peredaran darah pada vertebrata berbeda dengan sistem peredaran darah pada invertebrata dalam hal ada tidaknya pusat koordinasi peredaran. pada invertebrata dijumpai suatu pusat koordinasi peredaran.(anonymous, 2009).
2.2 Sistem Peredaran Darah pada hewan
Berdasarkan jenis cairan yang diedarkan, sistem peredaran darah pada vertebrata dibedakan menjadi dua macam, yakni sistem peredaran darah dan sistem limfatik (peredaran getah bening). Berdasarkan cara peredarannya, sistem sirkulasi pada vertebrata ada 2 macam/ yaitu: sistem peredaran darah terbuka pada limfa, dan sistem peredaran darah tertutup pada darah.Sistem peredaran darah pada vertebrata berbeda dengan sistem peredaran darah pada invertebrata dalam hal ada tidaknya pusat koordinasi peredaran. pada invertebrata dijumpai suatu pusat koordinasi peredaran.Sistem peredaran darah vertebrata terdiri dari jantung, arteri, vena, kapiler, dan darah. Jantung adalah pusat peredaran. Jantung yang tersusun oleh otot vang kuat memiliki kontraksi vang ritmik (teratur); biasa kita sebut detak atau denyut. Dengan kekuatan kontraksinya, jantung mampu mendorong darah meninggalkan jantung. Arteri dan vena dapat dijumpai pada hewan vertebrata.
Pembuluh darah yang meninggalkan jantung disebut arteri (nadi). Selanjutnya, arteri bercabang-cabang di seluruh bagian tubuh menjadi arteri yang halus dan disebut kapiler.
Darah dari seluruh tubuh akan kembali melalui venula (pembuluh balik kapiler) kemudian menuju ke vena (pembuluh balik yang lebih besar) dan akhirnya kembali ke jantung.
Plasma darah vertebrata tak berwarna dan mengandung sel darah merah (eritrosit). Pada umumnya eritrosit vertebrata berbentuk oval .dan berinti. Akan tetapi, eritrosit pada mamalia berbentuk bikonkaf dan tidak berinti. Sel darah putih (leukosit) ada beberapa macam dan masing-masing mempunyai tugas khusus. Selain itu, terdapat juga keping-keping darah (trombosit). Eritrosit berwarna merah karena adanya hemoglobin yang berperan dalam pengikat O2,pada sistem pernapasan. Plasma darah berberfungsi membawa sari-sari makanan, sampah metabolisme, hasil proses sekresi, dan beberapa gas.
Pada hewan vertebrata, vena yang membawa darah meninggalkan lambung dan usus disebut vena porta karena membawa darah ke susunan kapiler yang lain. Bila kapiler yang dituju adalah kapiler dalam hati (hepar) maka vena ini disebut vena porta hepatika. Pada umumnya vertebrata tingkat rendah memiliki vena portal renalis (ginjal).
Sistem peredaran getah bening (sistem limfatik) berperan dalam pertahanan tubuh dan pengembalian plasma dari jaringan - jaringan.
Pada proses peredaran darah, darah dari seluruh tubuh yang mengandung CO2 kembali ke jantung melalui vena dan berkumpul di sinus venosus kemudian masuk ke serambi. Selanjutnya, darah dari serambi masuk ke bilik dan dipompa menuju insang melewati konus arterious, aorta ventralis, dan empat pasang arteri aferen brakialis. Pada arteri aferen brakialis,
Oksigen diikat oleh darah, selanjutnya menuju arteri eferen brakialis dan melalui aorta dorsalis darah diedarkan ke seluruh tubuh. Di jaringan tubuh, darah mengikat CO2 Dengan adanya sistem vena, darah dikemballikan dari bagian kepala dan badan menuju jantung. Vena yang penting misalnya: vena cardinalisposterior dan vena cardinalis posterior (membawa darah dari kepala dan badan), vena porta hepatika (membawa darah dari tubuh melewati hati),vena porta renalis (membawa darah dari tubuh melewati ginjal). Peredaran darah pada ikan disebut peredaran darah tunggal karena darah hanya satu kali melewati jantung.

2.3 Mekanisme pengangkutan sederhana
Mikroorganisme dan hewan kecil tidak membutuhkan suatu sistem pengangkutan yang khusus. Difusi, pengangkutan aktif, dan aliran sitoplasma cukup menjamin setiap bagian badannya mendapat bahan-bahan yang memadai. Vakuola makanan terbentuk di dalam amuba, diedarkan oleh aliran sitoplasma di seluruh sel, sementara terjadi pencernaan makanan yang terdapat didalamnya. Molekul-molekul makanan yang telah dicerna, kemudian secara difusi atau oleh pengangkutan aktif masuk ke dalam sitoplasma. Malahan suatu hewan serumit planaria dapat hidup tanpa adanya sistem sirkulasi yang sejati. Pada planaria meskipun ada sejumlah kecil cairan, yang membasahi organ-organ interna, satu-satunya aliran yang terjadi ialah yang diakibatkan oleh gerakan pengerutan dan pembesaran badan secara acak. Kita telah melihat bahwa bentuk planaria menyebabkannya tak perlu mem¬punyai suatu sistem khusus untuk mengangkut oksigen dan karbon dioksida. Keharusan pengangkutan secara ekstensif bahan makanan yang telah dicerna ditiadakan oleh ruang gastrovaskular yang sangat bercabang-cabang. Pencernakan pada planaria terjadi secara intrasel, dan tidak ada bagian dari bahan terletak jauh dari sel-sel endosit yang melapisi ruang gastrovaskular dan menyelesaikan pekerjaan ini.
2.4 Sistem tranportasi pada hewan
A). Cacing tanah (sistem tertutup)
Berukuran relatif besar dan kompleks. Cacing ini mempunyai suatu sistem sirkulasi untuk transpor bahan-bahan dan semua bentuk yang perlu bagi sistem sirkulasi yang efisien terdapat didalamnya. Ini adalah: (1) suatu cairan tempat terlarutnya bahan-¬bahan yang diangkut, (2) suatu sistem pembuluh atau saluran tempat cairan mengalir, (3) suatu pompa untuk mengatur aliran cairan, (4) organ khusus untuk melangsungkan per¬tukaran antara cairan dan lingkungan eksterna. Ini meliputi organ-organ (seperti kulit dan usus) yang menambahkan bahan-bahan ke dalam cairan dan organ-organ seperti kulit (dan organ ekskresi) yang membersihkan bahan-bahan dari cairan dan membuangnya kembali ke lingkungan eksterna.
Pada cacing tanah cairan yang beredar adalah darah. Ini biasanya berupa larutan yang mengandung gas, gula, asam amino, garam dan banyak molekul-molekul dan ion-ion lain¬nya yang memegang peranan dalam metabolisme. Efisiensi darah cacing sebagai medium pengangkutan oksigen meningkat dengan adanya pigmen merah/hemoglobin, pembawa ok-sigen. Hemoglobin cacing tanah tak terdapat dalam sel-sel darah merah seperti hemoglobin kita, tetapi benar-benar larut dalam darah.
Darah cacing tanah diedarkan oleh sistem pembuluh darah yang teliti. Akan tetapi darah ini hanya melakukan fungsi pertukaran bahan-bahan dengan sel-sel, jika melalui pembuluh-pembuluh darah yang halus, yaitu kapiler. Karena darah selalu beredar dalam sistem pembuluh-pembuluh darah itu, kita katakan bahwa cacing tanah mempunyai suatu sistem “tertutup”. Pompa yang mendesak darah mengalir ke kapiler-kapiler terdiri atas lima pasang gelung aorta. Kontraksi otot dan dinding gelung aorta ini men¬desak darah mengalir ke dalam pembuluh darah ventral. Pembuluh darah ventral meng¬angkut darah ke arah belakang dan mengalirkan darah ke suatu sistem pembuluh darah yang lebih kecil dan rumit. Semuanya ini berakhir dalam kapiler-kapiler, dan di sinilah terjadi pertukaran antara organ pertukaran dan darah dan antara darah dan jaringan. Setelah melalui daerah-daerah kapiler, darah pergi ke sistem pembuluh kedua yang menuju ke pembuluh darah dorsal. Pembuluh darah ini berkontraksi menurut irama, mendesak darah kembali ke gelung sorta di ujung depan dari cacing.
B). Suatu sistem “terbuka” belalang
Sistem sirkulasi pada serangga berbeda dalam satu aspek yang penting dari sistem sirkulasi pada cacing tanah. Darah ada di dalam pembuluh darah hanya dalam satu bagian dari perputaran di seluruh badan. Perputaran selanjutnya terjadi di dalam rongga badan saja. Sistem yang demikian dikenal sebagai suatu sistem sirkulasi “terbuka”. Volume darah yang dibutuhkan bagi sistem yang demikian diperlukan untuk dasar praktis karena reduksi rongga badan yang mencolok. Rongga badan yang mengecil ini disebut homosoel. Efisiensi aliran dan pembagian darah ini dipelihara dengan adanya pembagian homosoel menjadi kamar-kamar yang disebut sinus.
Pada belalang ini, bagian sistem yang tertutup itu terbatas pada sebuah jantung ta¬bung yang panjang dan aorta yang terdapat di sebelah dorsal . Jantung me¬mompa darah ke dalam sinus-sinus dari homosoel; yang merupakan tempat terjadinya per¬tukaran bahan-bahan. Gerakan otot-otot badan yang dikoordinasi, secara berangsur-angsur mengembalikan darah ke sinus di sekeliling jantung, ialah sinus dorsal. Sambil berkontraksi, katub-katub kecil pada dinding jantung terbuka dan darah dapat masuk dari sinus dorsal ke jantung, maka selesailah peredaran itu.
Sistem sirkulasi terbuka dari belalang dapat tampak sangat tak efisien dibanding de-ngan sistem tertutup dari cacing tanah. Tetapi perlu diingat, bahwa ada perbedaan tetentu dalam fungsi yang dilakukan oleh dua sistem tersebut. Ingat, pada belalang pertukaran oksi-gen dan karbon dioksida dilakukan dengan sistem trakea. Darah tidak berperan dalam proses ini. Malahan dalam darah belalang tidak ada pigmen pembawa oksigen. Banyak per¬cobaan dan studi telah memperlihatkan dengan jelas, bahwa problem transpor gas inilah yang merupakan persyaratan paling serius pada suatu sistem sirkulasi. Pada hewan-hewan seperti belalang dan serangga lainnya, sistem pertukaran gasnya benar-benar tak tergantung pada sistem sirkulasi, dan persyaratan untuk sistem sirkulasi jauh lebih sederhana dari pada hewan-hewan (seperti cacing tanah), di mana fungsi-fungsinya tergabung.
sistem sirkulasi dari belalang
(mempunyai alat transportasi berupa jantung pembuluh. Pada bagian jantung pembuluh terdapat lubang-lubang kecil (ostium) yang mempunyai katup. Pada waktu jantung pembuluh berdenyut ostium tertutup, darah mengalir ke depan melalui aorta.
Peredaran darah belalang hanya mengedarkan sari makanan dan mengambil sisa metabolisme. Sedangkan pengedaran oksigen ke seluruh tubuh dan pengambilan karbon dioksida dilakukan melalui sistem trakea.)
C). Cumi-cumi
Sistem sirkulasi tertutup dari cumi-cumi sangat menarik, karena ada tiga pompa untuk memelihara sirkulasi. Satu jantung memompa darah ke semua organ interna dan jaringan tubuh. Dua jantung lainnya benar-benar bekerja memompa darah dari organ-organ interna dan jaringan ke insang, yang merupakan tempat terladinya pertukaran gas. Untuk memahami keuntungan dari sistem yang demikian baik untuk diketahui bahwa tekanan yang dihasilkan oleh kontraksi sebuah jantung seluruhnya hampir berhamburan, bila darah masuk ke kapiler-kapiler. Meskipun kapiler-kapiler kecil, total daerah sayatan melintang dari kapiler-kapiler yang menerima darah dari sebuah pembuluh darah besar, cukup lebih besar dari pada sayatan melintang pembuluh darah itu sendiri. Keadaan ini dapat dibandingkan seperti apa yang terjadi, bila suatu aliran tertentu yang mengalir dengan cepat, tersebar pada suatu dataran yang rata. Tekanan dan kecepatan mengalir berkurang dengan cepat. Keadaan yang sama terjadi dalam anyaman kapiler. Perhatikan pula, pertukaran gas harus berlangsung di dua tempat, ialah di insang dan di jaringan.
Pada kedua kasus itu, pertukaran terjadi hanya ketika darah sedang melalui kapiler--kapiler. Jadi, ketika melalui insang-insang, darah kehilangan tekanan yang dapat menye-barkannya ke jaringan-jaringan dengan cepat. Sebaliknya, ketika melalui kapiler-kapiler dari jaringan, darah kehilangan tekanan yang dapat kemudian memaksa darah kembali ke insang. Jadi sistem jantung yang terpisah pada cumi-cumi mengatasi persoalan tersebut de¬ngan baik. Baik untuk diperhatikan di sini bahwa sistem sirkulasi tertutup dengan jantung yang terpisah juga terjadi pada burung dan mamalia, tetapi kedua pompa tersebut terletak bersama. Separuh jantung burung atau mamalia memompa darah ke paru-paru, separuh lainnya memompa darah ke jaringan tubuh. Perkembangan jantung yang terpisah pada hewan-hewan ini seluruhnya tak sama seperti pada cumi-cumi.
D. katak
jantung katak
mempunyai sistem peredaran darah ganda. Jantung katak terdiri atas tiga ruang yaitu serambi kiri, serambi kanan dan bilik.
Karena jantung katak hanya mempunyai satu bilik,darah yang banyak mengandung oksigen dan karbon dioksida masih bercampur dalam bilik jantung.
E. reptil
jantung reptile mempunyai sistem peredaran ganda seperti pada burung. Jantung kadal terdiri dari empat ruang yaitu serambi kiri, serambi kanan, bili kiri dan bilik kanan.
Dari jantung keluar dua buah aorta aorta kanan dan aorta kiri.
Aorta kanan keluar dari bilik kiri dan mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Aorta kiri keluar dari perbatasan bilik kiri dan bilik kanan mengalirkan darah ke bagian belakang tubuh.
F. burung
Alat-alat transportasi pada burung merpati terdiri atas jantung dan pembuluh darah. Jantung terdiri atas empat ruang yaitu serambi kiri, serambi kanan, bilik kiri dan bilik kanan. Darah yang banyak mengandung oksigen yang berasal dari paru-paru tidak bercampur dengan darah yang banyak mengandung karbondioksida yang berasal dari seluruh tubuh. Peredaran darah burung merupakan peredaran darah ganda yang terdiri atas peredaran darah kecil dan peredaran darah besar.

G. ikan
Sebenarnya, vertebrata purba hanya mempunyai sebuah pompa tunggal. Susunan ini masih tetap pada ikan-ikan masa kini. Darah yang terkumpul dari seluruh badan ikan masuk ke kamar berdinding tipis, atrium. Pada waktu jantung kendur, darah mengalir melalui sebuah katub ke dalam ventrikel berdinding otot tebal. Kontraksi ventrakel yang kuat mendesak darah ke luar ke anyaman kapiler insang. Dari insang, darah mengalir ke anyaman kapiler di bagian badan selebihnya, dan petukaran bahan makanan terjadi dengan jaringan. Ke¬mudian darah kembali ke jantung. Sistem tersebut telah “tertutup” karena darah terdapat di dalam pembuluh di seluruh peredaran
Sistem sirkulasi pada ikan, tidak begitu efisien, walaupun cukup jelas mencukupi ke-butuhannya. Seperti yang tersebut di atas, ketika darah mengalir melalui anyaman kapiler, ada penurunan tekanan yang menyolok. Pada ikan, setelah darah melalui insang, kemudian darah akan diangkut dengan giat tidak lagi oleh tekanan dari denyut jantung ke seluruh tubuh
2.5 TIGA KAMAR: KATAK DAN KADAL
Keadaan jantung pada amfibi agak maju. Jantung katak terdiri dari tiga kamar utama, dua atrium dan sebuah ventrikel. Atrium kanan menerima darah miskin oksigen dari pembuluh darah balik (vena) yang berasal dari aneka ragam jaringan dan organ-organ. Darah dari paru¬-paru, kaya akan oksigen dialirkan ke atrium sebelah kiri. Darah dari kedua atrium tersebut mengalir ke sebuah, ventrikel yang tunggal (Gambar 23.5). Kontraksi ventrikel ini men¬desak darah ke sebuah pembuluh yang bercabang-cabang menjadi cabang kiri dan kanan, Masing-masing dari cabang ini langsung bercabang-cabang pula menjadi tiga arteri pokok. Arteri anterior mengalirkan darah ke kepala dan ke otak. Cabang tengah, lung aorta, mengalirkan darah ke jaringan interna dan alat dalam badan, sedang arteri porterior mengalir¬kan darah ke kulit dan paru-paru.
Pada pandangan pertama yang sekilas, mungkin tampak bahwa keuntungan apapun yang telah didapat dengan kembalinya darah miskin akan oksigen ke satu bagian dari jantung dan darah kaya akan oksigen ke bagian lainnya, akan lenyap oleh karena bercampurnya kedua macam darah tersebut dalam sebuah ventrikel. Sampai pada taraf tertentu, ini benar. Akan tetapi, ventrikel secara tidak sempurna terbagi menjadi kamar-kamar sempit yang cenderung mengurangi pencampuran kedua macam darah tersebut. Bila ventrikel berkontraksi, sebagian besar darah yang miskin akan oksigen terhindar dari percampuran, dengan menakjubkan sedikit bercampur, masuk ke dalam dua arteri yang pergi ke kulit dan paru-paru. Di sini akan terjadi pengambilan persediaan oksigen segar. Darah yang kaya akan oksigen relatif murni di atrium kiri, akan pergi ke arteri-arteri yang menuju ke otak. Hanya darah yang melalui lung aorta menuju ke bagian selebihnya dari badan, telah bercampur dengan baik, tetapi meskipun demikian darah ini mengandung cukup oksigen untuk, memenuhi kebutuhan organ-organ.
Perhatikan, pada katak persoalan yang terjadi oleh karena turunnya tekanan dalam kapiler-kapiler, telah diatasi dengan susunan sistem peredaran darah. Alat pertukaran gas-gas dan jaringan interna menerima darah dengan tekanan penuh dari kontraksi ventri¬kel.
Reptilia mempunyai suatu modifikasi jantung yang lebih maju. Pada kasal, terdapat suatu septum berotot yang membagi ventrikel secara tidak sempurna (Gambar 23.5). Bila ventrikel berkontraksi lubang pada septum ini tertutup dan ventrikel terbagi menjadi dua kamar yang dalam sesaat benar-benar terpisah. Ini mencegah terjadinya percampuran kedua macam darah tersebut. Belahan ventrikel kiri memompa darah kaya akan oksigen (yang diterima dari atrium kiri) ke badan. Belahan ventrikel kanan memompa darah miskin akan oksigen (yang diterima dari atrium kanan) ke paru-paru.
2.6 Empat kamar: burung dan mamalia
Pada burung dan mamalia, septum jantung bersifat sempurna, dan memberi dua kamar yang benar-benar terpisah. Atrium kanan menerima darah miskin akan oksigen (darah de¬oksi) dari badan, dan ventrikel kanan memompa darah dengan kuat ke paru-paru untuk melepaskan karbon dioksida dan mengambil persediaan oksigen yang segar. Darah oksigen kemudian kembali ke atrium kiri, dan dipompa ke luar dengan kuat ke semua organ-organ dan jaringan tubuh. Maka bukan secara kebetulan bahwa hanya dua kelompok hewan yang mengembangkan sifat berdarah panas (endotermi-lihat Bagian 23.21) adalah burung dan mamalia, mempunyai dua sistem sirkulasi yang terpisah. Satu sistem untuk pertukaran gas dengan lingkungan, sedang lainnya untuk pertukaran gas dengan jaringan jaringan badan. Efisiensi yang diberikan oleh adanya dua sistem sirkulasi ini, memungkinkan laju respirasi sel yang tinggi yang merupakan tergantungnya suatu proses endotermi.

BAB III. PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
 Distribusi adalah bahan makanan yang perlu disalurkan atau disebarkan Untuk mengangkut berbagai bahan agar dapat sampai ke tempat tujuan.
 Sistem peredaran darah pada hewan berdasarkan cara peredarannya, sistem sirkulasi pada vertebrata ada 2 macam/ yaitu: sistem peredaran darah terbuka pada limfa, dan sistem peredaran darah tertutup pada darah.
 Sistem tranportasi hewan pada sistem sirkulasi bermacam-macam tegantung kelas.

3.2 SARAN
Didalam mempelajari sistem fisiologi hewan diharapakan bisa mempelajari semua kesatuan dalam fisologi yang bersifat universal dan bisa menghubungkan dengan sistem fisiologi tumbuhan dan manusia karena apa yang dipelajari pada fisiologi dapat pula diterapkan pada manusia.


DAFTAR PUSTAKA
Anonymous, 2009. Sejarah fisiologi, http:// Wikipedia.org
Diakses tanggal 14 maret 2009.
Anonymous, 2009. sistem peredaran darah, http:// one.skripsi.com
Diakses tanggal 14 maret 2009.
Anonymous, 2009. sistem fisiologi hewan, http:// massofa.wordpress.com
Diakses tanggal 14 maret 2009.
Anonymous, 2009. Sistem tranportasi hewan, http:// id.wordpress.com
Diakses tanggal 14 maret 2009.
Kimball, john w. 1994. Biologi. Jakarta: erlangga.

0 komentar:

About This Blog

Lorem Ipsum

  © Blogger template Palm by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP